30/09/10

Hadiah Tumis Kangkung ^_^


3 Hari Konflik di daerah ku, membuat kebutuhan akan bahan pokok seperti makanan terganggu.. tidak ada stok tersedia, karena bahan persediaan habis sedang pasar atau toko tak ada yang buka. kalaupun ada yang sempat buka, maka mereka para pedagang itu disuruh menutup tokonya demi keamanan. Praktis tak ada sayur dan ikan yang di jual,.. toko – toko yang berada di gang kecil dekat rumah ku pun hanya menjual mie dan telur namun kemudian lebih memilih tutup.
Kali ini saya tidak akan bercerita bagaimana mengecamnya kejadian itu,.. namun bagaimana sulitnya mendapatkan makanan selama 3 hari namun di akhir saya justru mendapatkan nikmatnya…  saya anggap ini hadiah… ( terimakasih yang memberikannya ).

Ketika Rasa Aman Terancam


3 Hari di kota ku terjadi konflik antar etnis,.. bukanlah perkara yang mudah untuk menghadapinya mengingat ini adalah hal pertama kali yang terjadi setelah desas desus yang panjang.

setelah pihak keamanan menyatakan siaga 1, banyak orang – orang yang pergi keluar kota karena merasa keamanannya sedang terancam, sedang yang berdatangan pun tak kurang banyaknya dengan tujuan membantu etnis yang sedang bertikai.

Malam itu, masih sangat awal rasanya ba’da sholat isya terpaksa masuk kamar Karena tak ada kegiatan yang di lakukan, kondisi tubuh yang kurang sehat membuat saya berpikir untuk istirahat lebih awal. Namun baru rasanya mata hendak terpejam tiba – tiba handphone saya berbunyi… seketika saya ambil handphone dan melihat nickname yang tertera. sebuah nama yang taka asing, sahabat lama,.. sahabat SMK dulu.. saya pun mengangkat dengan terlebih dulu menyapa salam,.. namun jawaban sedikit panik saya dengar,.. pertanyaan yang terus mencecar intinya bagaimana keadaan saya??

saya baik – baik saja, dan belum keluar rumah semenjak pagi karena dilarang katanya kondisi di luar tidak aman…jawab saya…

ia pun langsung mencecar saya dengan pertanyaan – pertanyaan lain,.. lihat di tv dari kamera cctv jalan, kerusuhan terjadi di daerah mu kan?? spontan saya terbangun.

dengar tidak suara tembakan??? mereka (salah satu etnis yang sedang bertikai ) melakukan sweping ke daerah mu kan??? saya kaget dan mengecilkan suara nasyid yang sengaja saya hidupkan tadi. bener ada suara tembakan, setelah menutup telp saya pun segera berlari keluar dan memberitahukan pada kakak dan kurang lebih 10 menit kemudian lampu mati dan terlihat api, ternyata sudah ada rumah yang di bakar tidak terlalu jauh dari daerah ku.

kemudian saya pun menelpon ibu yang memang berbeda rumah dari saya, ternyata di sana lebih mencekam karena jaraknya dengan kebakaran dan kerusuhan lebih dekat,.. ibu pun kaget, saya hanya bisa berdoa semoga jantung ibu tidak kumat di kondisi ini karena untuk pergi kerumah ibu saat itu sangat tidak mungkin.

Innalillah,..  diam, tak mengerti harus berbuat apa… stagnan…

telpon, sms dari teman – teman akhwat pun tak henti, inilah persaudaraan…

bahkan ada saudari yang sengaja mengirimkan saya pulsa, betapa pertolongan teramat dekat.. karena memang saya sedang membutuhkannya ketika menghubungi ibu terakhir pulsa saya habis, di no lain pun habis. sedang saat itu saya hanya bisa mengontrol ibu lewat telpon.

hingga pagi lampu mati, pagi itupun 2 etnis ricuh lagi,.. kembali kami tak berani membuka rumah walau kami bukan salah satu dari etnis yang sedang ribut namun kami tinggal di lingkungan yang heterogen.

saya pun mulai merasa pusing, karena semalam tidak bisa tidur.. adakah yang bisa tidur saat yang terdengar hanya suara tembakan???

16/09/10

Pertanyaan itu,..


Pertanyaan itu,..
Mengembalikan kenangan yang ingin ku lupakan …
Kenangan yang telah berbulan – bulan lamanya mengambang…
Satu kejadian yang ingin ku lupakan tapi terus menjadi bayang – bayang,…
Telah ku tutup rapat masalah itu,..
Sebagai akhir dari kesedihan ku,…
Sebagai penutup,..ku gores pula satu catatan berjudul Rasa itu,..

Namun kini,..
Rasa,.. Harap dan Keinginan kembali lagi…
Menari – nari seoalah  mempermainkan jiwa ku,..
Hadirnya membuat aku dan sekitarku,.. selalu saja meneteskan air mata itu,..
Bukan aku menghianati janji ku sendiri,.. Namun sekitarku yang masih bertanya…
Ingin ku diam,.. berusaha tak menjawab..
Tapi bukankah itu tidak  adil untuk mereka,..
Yang selalu bertanya…

Ukhti,..Jangan Hianati Ukhuwah mu,..


Salam Hormat ku haturkan pada mu duhai saudariku,...
Salam penghargaan tertinggi dariku,....
Salam yang kuharap mampu menetralkan gejolak..
Yang ada di hati ini,...
Karena gelisahku melihat keadaan mu,....

Ukhti,...
Telah sampai ilmu kepadamu,..
Bagaimana hakikat sebuah ukhuwah ..
Yang di bangun berdasarkan kecintaan kita PadaNya,...
Berdasarkan ketaatan padaNya,...
Untuk itu jadikanlah surat ku ini sebagai pembanding ilmu mu saja,..
Karena siapa aku,.. yang lancang menasehatimu,...

Bukan pula maksud ku untuk mengguruimu,..
Karena yakinku,.. ilmu mu jauh di atas ku,...
Secara lahiriah bahkan mungkin engkau lebih baik dariku,...
Tapi sebagai saudari kewajiban ku lah menasehati,..
Jika engkau dalam kealpaan,..
Bagaimanapun kita tetaplah manusia biasa ,..
Bukan orang yang ma’sum dari kesalahan...

15/09/10

Sosok Itu,..


Ku lihat sosok itu,.
Begitu teduh dan tetap bersahaja,.
Tak ada yang berubah,..
Sama seperti dulu saat terakhir aku melihatnya,..
Perpisahan untuk satu kehidupan yang lebih baik,..
Kita sepakat untuk berpisah,..
Masing – masing mengejar cita – cita...
Engkau pergi dan aku tetap disini,..
Setia dengan kota kecil kita,...

Begitu lama aku menanti,.
Kini tiba engkau kembali,.
Tapi aneh,.. rasanya terlalu singkat waktu berlalu,..
Padahal penantian ku akan hadirmu,..
Telah menemui masa jenuh,..
Kini ketika wujudmu ada,..
Aku yang Ragu,..
Benar kah itu engkau,..???

Engkau tetap teduh,..dan tenang..
Itu yang membuat aku salut padamu,..
Bergantian orang menghina dan meragukan mu,...
Engkau tetap diam,.
Walau kadang ku dengar isakkan tangis
Samar – samar namun terlihat juga
Air bening yang membasahi karpet biru itu,...
Dari itu bertamabh pula simpati ku padamu,....