26/01/10

Antara Gelas dan Telaga..




Tulisan ini ku peruntukkan pd seorang wanita mantan guruku, tiba2 aku teringat tulisan yg pernah diberikanx pada qu.. Qu ingn berkata betapa hr ini aku merindukanx..

Suatu hari ada seorang anak muda yang sedang diliputi berbagai macam masalah yg menyessakan dada, dan membuat kacau hatinya lalu oleh seorang teman ia disaranx untuk menemui kakek tua yg ada dipinggiran kota..
Setelah berhari2, akhirx ia menemukan juga kakek yg dimksud..
ketika dsana ia mencritakan masalahnya, lalu si kakek memotong pmbicaraanx dan memberikanx segelas air yg terlebih dahulu dimsukkan sesendok garam, lalu si pemuda itu binggung tp ia tetap meminumnya dan ia muntahi..
Lalu si kakek itu tersenyum padanya, dan pemuda itu pun tak berkata apa-apa..

Si kakek mengajak pemuda itu brjalan2 d hutan yg tak terlalu jauh dr rumahnya, sembari mdengarkan pemuda yg trus mceritakan msalahx yg sdang brtumpuk, seolah-olah ia lah orang yg paling bnyak msalahnya.. Kemudian di tengah hutan mereka menemukan telaga air yg begitu luas, lantas si pemuda itu langsung saja mendekati dan meminum air trsebut, si kakek mengiringi..

Setelah puas meminum air dari telaga trsebut, si kakek brtanya pd pemuda tadi,
Bagaimana rasanya ank muda?
pemuda itu menjawab,.. segar kek.. Menghilangkan dahaga ku..
Lalu si kakek bertanya lagi,..
Bagaimana dengan rasa air dirumah tadi?
Sangat berbeda, air itu asin dan aku muntah karenanya..jawab pemuda itu..
Lalu si kakek mengajak pemuda itu duduk di pinggir telaga dan berkata pada anak muda itu..
Nak''...Hati itu seperti wadah yang dapat kau bentuk, jika kau bentuk seperti gelas.. 1 sendok garam saja akan mampu mengubah rasanya.. Tapi jika kau bentuk seluas telaga ini.. Jangan kan 1 sendok garam, 1 karung garam pun tak akan mampu mengubah rasanya..



Semoga bisa memetik hikmah


0 komentar:

Posting Komentar