26/01/10

Aku Tak Pantas disebut Aktifis…..


Awalnya aku adalah seorang aktifis di sebuah organisasi keislaman, aku sangat menyukai keberadaan ku disana dan teman-teman ku juga begitu…

Aku selalu punya begitu banyak kegiatan dari baksos hingga mengisi sebuah kajian remaja di sekolah-sekolah dikota ku…

Sebagian orang menganggap remeh apa yang aku lakukan karena mereka mengukur nya dari materi, ya ketika kita mengukur semua hal dari materi maka tak akan ada yang berarti…

Aku menepis tiap sindiran padaku, mulai dari guru SMK hingga para dosen ku, dan bahkan keluarga ku… terkadang jika sakit ku kambuh, … mereka berkata, Itulah terlau sibuk….Zaman ini sudah modern jadi ga mungkin kau mampu mebuat para wanita yang muslim itu menggunakan jilbab…poadahal aku hanya butuh obat bukan sindiran,…tapi diam itu lebih baik daripada berdebat tak akan ada habisnya…pikirku…

Aku menjalani hari-hari ku dengan bahagia, siapa yang bisa menilai kebahagiaan dengan materi jika kita berkumpul dengan saudari seiman…kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dan tak kan kudapat jika aku berpisah dari mereka,..

Satu pekan terkadang aku udah punya jadwal kegiatan, bahkan pernah aku teringat karena mengurus sebuah kegiatan aku dan sahabatku harus makan mie rebus di sekretariat karena tak sempat untuk pulang makan,.. perlu diketahui di daerah ku makan mie itu di identikkan dengan anak kost, anak kost yg lambat dapat kiriman maksudku…

Kebahagian itu berlalu hingga kurang lebih 3 tahun, keakraban ku dengan pengurus lain teramat dekat, bahkan insting kami udah menyatu,…terkadang kami bahagia jika kegiatan yang kami panitiakan berjalan sukses tapi tak jarang juga kami meneteskan air mata jika apa yuang kami lakukan di anggap salah oleh sebagian orang…

Itulah liku-liku perjalanan tak selamanya mulus, tapi tak jarang juga harus mengorbankan perasaan bahkan tetesan air mata menjadi wujudnya betapa terkadang hati teriris penuh luka…

Ketika pagi tiba aku dah siap dengan setumpuk kegiatan yang harus di urus, kata teman itulah pekerjaan aktifis dakwah,.. tak akan pernah berhenti hingga kaki kita menapaki jannahNya….

Tapi karena Satu kesalahan aku harus mundur atau lebih tepatnya dikeluarkan dari Organisasi itu, aku merasa hancur seketika tapi kuyakin masalah tak akan lebih besar dari kesabaran yang ku-punya…

Aku jalani hari-hariku yang baru, tanpa kegiatan yang berarti,… sembari terus berharap masalah cepat selesai dan aku akan kembali, aku mencoba untuk kembali tapi belum saatnya jawab mereka, aku berusaha memperkuat diriku, memotifasi diriku sendiri …tapi berjauhan dengan saudari itu lebih menyulitkan daripada menjelaskan masalah sebenarnya…

Aku sering menangis jika ingat kebersamaan itu, aku sedih dan ingin ada kesempatan lagi untuk ku merasakan kebahagiaan itu…tapi hingga kini semua itu hanya harapan yang tak ada wujudnya,….mulailah aku merasa futur, walau sudah ku mencoba untuk tetap menyapa mereka lewat telephone tapi tetap tak sama ketika berada di antara mereka…

Saat ini ketika bangun dari tidurku, aku mulai mersa kesal karna tak tau hal apa yang kulakukan hari ini, sementara bagiku organisasi adalah kehidupan ku…dan kini aku bukan bagian dari mereka lagi, aku menjadi seorang muslim yang tak mengerti untuk apa waktu ini kugunakan,… aku lalai bahkan teramat lalai dan aku mersa futur…diri ini tak lagi mampu bekerja untuk dakwah tapi hanya bermalas-malasan saja,.. bahkan aku mulai menyukai sinetron-sinetron di Tv… Ya Allah jangan biarkan aku seperti ini,…
Untuk itu aku tak pantas disebut atifis lagi…..


0 komentar:

Posting Komentar