20/06/10

Ketika Hijab Mulai Luntur



Ini adalah nasehat seorang kawan,…. Nasehat yang Ia berikan karena menemui begitu banyak keganjalan di hatinya saat berselancar di dunia maya khususnya Fb ( facebook) Nasehat yang saya harap dapat memberikan manfaat untuk kita semua sehingga perlu rasanya saya menjadikan nya sebuah note,… semoga jadi renungan bersama tanpa ada maksud untuk mengurui….. 

1. Akhwat janganlah engkau berteman dengan seorang laki – laki yang bukan mahrammu,… kecuali darinya dapat engkau ambil manfaat dalam hal ilmu misalnya ia sering membuat note tanpa perlu engkau meberikan jempol apalagi mengomentarinya,… 
2. Kembalikan ke niat awal mengkonfirmasinya sebagai teman adalah agar kita bisa mengambil manfaat terhadap ilmu nya tanpa perlu ada urusan pribadi,… 
3. Kalau ada status – status mu yang dikomentari para ikhwan itu,… tak perlulah dirimu membalasnya,.. biarkan saja karena itu lebih menjaga,… ketika mereka memanggil mu ukhti,. (ukhti status nya bagus) terlihat lah tanda – tanda kejahilannya maka segera remove dirinya agar tak bertambah kejahilannya,.. tapi sungguh aneh jika engkau pun menjawab ya akhi fillah,… lihatlah sadar atau tidak hatimu sudah terkena virus,… 
4. Ada juga yang beralasan,.. mereka itu para ikhwah yang menjadi teman ku adalah sepupu – sepupu ku,.. sangat tidak enak saya tidak membalasnya,.. apa kata mereka saat nanti ada pertemuan keluarga,…??? 
Jawabnya adalah,.. kalau engkau sudah tau itu sepupu mu,.. maka jangan tukar – tukaran alamat fb agar tak perlu berteman dan tidak ada rasa tidak enak itu,… bukankah mereka juga tetap bukan Mahrammu,…!!!!!!!!!!!!! 

5. Terkadang ku lihat dirimu buat note tentang cinta yang semu,… virus merah jambu,.. dari sisi nasehat ku akui Masya Allah tulisanmu,.. tapi sangat aneh ketika kulihat di daftar namaku yang engkau tag ada juga beberapa nama ikhwan disitu,… 
Awalnya ku berharap mereka adalah mahram mu,.. atau bolehlah jika mereka itu sepupu atau teman kuliah mu karena niat awalnya kan berbagi ilmu,…. 
Namun di deretan komentar kulihat mereka menulis “ukhti tulisannya sangat bagus, mau dong belajar nulis ma anti,.. boleh” 
Dirimu pun menjawab,… “akhi tulisan ana itu biasa saja,… tapi kalau mau belajar bolehlah,. Itung – itung berpahala kan berbagi ilmu,.. kapan akhi mau di ajari?” 
Begituah serterusnya,.. cek and ricek ternyata tak ada hubungan mahram apalagi saudara kalau begini tulisan pun akan sia – sia belaka,.. bagaimana yang di nasehati mau mendengar yang empunya tulisan saja tak kalah pertahanannya terhadfap virus,.. 
Lanjut lah ke wall,… chat,… inbox,… tukeren no hp,..silahturahmi,… dll….. 
Lihatlah hijab mu sudah mulai luntur,… 
6. Ukhti,.. mulai saat ini buang jauh – jauh teman ikhwan mu yang jahil itu karena kadang sadar atau tidak dirimu telah di permainkan angan – angan,…. 
7. Hakikat chat dengan sms-an bedanya hanya pada media,… kalau engkau tipe yang ga suka berbicara dengan laki – laki yang bukan mahram mu maka kenapa lancer sekali dalam di dunia maya???? 
Engkau lah yang menjawabnya,…… 
8. Cukup disini lah nasehat ku,.. berharap ada perubahan mulai detik ini,… 



1 komentar:

Unknown mengatakan...

mungkin poin yang 'harus' di perhatikan adalah T.E.M.A.N-nya jika niat awal menggunakan situs pertemanan adalah untuk menjalin silaturrahim antara keluarga besar yang terpisah kota bahkan negara, saya kira itu baik.. bukankah rasuluLlah menyunahkan untuk menjalin silaturrahim?

yang menjadi masalah adalah jika kita ada ketergantungan dgn seseorang di dalamnya dan memakai situs pertemanan sbg sarana untuk memudahkannya..

mengenai menjawab komen sepupu, tetangga, ato link teman sekolah, saya kira juga ga masalah selama sekedar menimpali dan menjawab yang ringan2.. bukankah sehari2 kita juga interaksi dgn tetangga dan menyapanya?
bukankah selama di sekolah kita juga berteman dgn mereka dan berbincang seadanya?

peluang dosa memang ada di mana saja..
dan tausiyah ukhti seperti ini sangat membantu untuk saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.. jzkLh.. :)

Posting Komentar