15/06/09

Intan ku sayang


Intan ku sayang, Berbaktilah pada Orang Tua mu….

Telah lama dan teramat lama ayah dan bunda mu menunggu-nunggu kehadiran mu, menunggu tawa dan tangis mu… menunggu untuk engkau panggil ayah dan bunda….
Bahkan mereka hampir saja berputus asa menunggu mu yang tak kunjung hadir, berbagai cara mereka lakukan asal engkau bisa hadir bersama mereka….
Bahkan pula mereka hampir di dera perceraian, mungkin jenuh karena tak ada tanda-tanda juga engkau akan hadir di rahim bunda mu….
Tapi tak dinyana engkau pun menjadi benih dalam rahim bunda mu… Tahukah engkau intan kusayang betapa terkejutnya ayah dan bundamu…bahkan bundamu sempat berteriak ketika ia mengatahui bahwa ia positif…Senang dan sangat bahagia itulah yang ayah bundamu rasakan…
Segera mereka mengabari keluarga besarnya, dan sungguh sambutan yang luar biasa.. engkau yang telah lama ditunggu kini hadir juga,,….alhamdulillah terus terucap dari lisan ayah bundamu mereka sangat bahagia dan teramat bahagia….
Bulan demi bulan engkau diperut bundamu, engkau sangat dijaga bahkan dalam waktu singkat bunda cuti dari bekerja hanya untuk menjaga mu yang berada dalam perutnya,….
Dipagi hari kudengar bundamu merintih karena rasa mualnya….
Disiang hari kudengar bundamu merasa perih karena perutnya yang kelaparan…
Dimalam hari kudengar bundamu tak bisa tidur karena terus merasa mual,…
Sungguh pengorbanan yang luar biasa…

Sampai suatu ketika,….. ketika ku bangun dari tidur ku, ku dengar bunda mu berkata bahwa ia merasa pusing karena semalam tak dapat tidur,… Ku katakan padanya istirahatlah hari ini untuk mengganti tidur mu tadi malam, tapi bundamu berkata bahwa ia tak bisa tidur karena perut nya yang terus-menerus merasa sakit…Ia terus merasa sakit dan merintih, dan kau tahu intan bahwa ternyata engkau ingin lahir sehingga membuat bundamu merasakan sakit yang luar biasa…
Hingga sore bundamu terus merasakan sakit yang amat perih hingga dilarikan kerumah sakit, tapi engkau tak kunjung juga lahir, tetesan air mata membasahi wajah bundamu…..
Tangisan karena rasa sakit yang tak terbayangkan, tapi sekali-kali ia tak pernah mengeluh…
Ayah mu pun panik tak terkira, hingga semua mata yang menunggui bundamu harus basah karena air itu tak dapat dibendung lagi…
Tepat 22.30 malam engkau lahir dengan selamat dan normal tanpa kurang satu pun, intan tahukah engkau betapa bahagianya ibu mu saat itu,… ia tersenyum mendengar suara tangismu dan mungkin ia lupa kalau ia sedang dalam kesakitan….
Tangismu membuat hati-hati yang menantikanmu begitu bahagia, dan aku hanya bisa bertanya pada bundamu bagaimana sakitnya…..?
Sakit yang tak dapat dibayangkan………….., lirih bundamu……….

Intan….
untaian terima kasih tak cukup membalas rasa sakit bundamu
Pengabdian mu seumur hidup pun tak akan membayar kasih sayang yang tulus mereka berikan
Untuk itu, kelak…
Perlakukan lah mereka dengan sebaik-baik perlakuan dan pelayanan mu
Telah jelas Peringatan junjungan kita Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
"Maukah kalian aku sampaikan tentang dosa yang terbesar?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengucapkannya tiga kali. Para sahabat menjawab, "Ya, wahai Rasulullah". Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua." (HR. Bukhari).
"Tidak masuk surga orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya." (HR. Ahmad).
"Tiga golongan orang yang tidak akan dilihat (dengan pandangan rahmat) oleh Allah pada hari kiamat; orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang suka minum minuman keras, orang yang suka mengungkit pemberiannya." (HR. Nasaai dan dinyatakan shahih oleh Albani).
"Terlaknat orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya." (HR. Hakim dan Thobrani serta dinyatakan shahih oleh Albani dalam Shahih at-Targhib wat-Tarhib, 2/334).
Wahai intan
Berbaktilah pada orang tua mu……

0 komentar:

Posting Komentar